Pedagang Konvensional Dipaksa Bertahan Di Tengah Gempuran E Commerce

pedagang Konvensional Dipaksa Bertahan Di Tengah Gempuran E Commerce
pedagang Konvensional Dipaksa Bertahan Di Tengah Gempuran E Commerce

Pedagang Konvensional Dipaksa Bertahan Di Tengah Gempuran E Commerce Pedagang konvensional dipaksa bertahan di tengah gempuran e commerce. jakarta, tvonenews hidup segan mati tak mau, itulah kiranya gambaran pasar pasar fashion konvensional saat ini. para pedagang harus memutar otak agar bisa terus bertahan, salah satunya ikutan jualan online. pasar tanah abang biasanya dikenal sebagai pusat grosir. Para pedagang di pasar tradisional dan mal di bandar lampung mengeluhkan sepinya pembeli. hal ini dikarenakan maraknya fenomena penjualan secara online yang disediakan di beberapa aplikasi. pantauan detiksumbagsel di pasar bambu kuning dan mall simpu pada senin (2 10 2023), terlihat beberapa pedagang hanya duduk duduk menunggu pembeli.

Gundah Gulana pedagang konvensional dipaksa bertahan di tengah
Gundah Gulana pedagang konvensional dipaksa bertahan di tengah

Gundah Gulana Pedagang Konvensional Dipaksa Bertahan Di Tengah Kabar siang, tvonenews pedagang konvensional dipaksa bertahan di tengah gempuran e commerce | kabar siang tvonedari hari ke hari, pengunjun. Artinya di masa perpindahan konsumsi dari offline ke online, adaptasi menjadi kunci untuk bisa bertahan. "mereka yang tidak mampu adaptif bisa tergerus oleh teknologi, penjualan berkurang hingga tutup usaha," kata dia kepada tirto, senin (1 4 2024). menurutnya para pedagang di tanah abang tidak perlu langsung masuk ke e commerce langsung. Berdasarkan data bps tahun 2023, dari total pelaku usaha di indonesia, 37,46% adalah usaha e commerce dan sisanya 62,54% usaha non e commerce. ditinjau dari sisi geografis, tercatat 76,38 % usaha ecommerce berada di pulau jawa dan sisanya (23,62%) tersebar pada provinsi provinsi di luar pulau jawa. Kabar siang, tvonenews gundah gulana, pedagang konvensional dipaksa bertahan di tengah gempuran online | kabar siang tvonehidup segan mati.

Comments are closed.